Kasus Pengeroyokan Pelajar Hingga Kunci Motor Menancap Dikepala Naik Penyidikan Polres Kerinci

oleh -69 Dilihat
oleh

Kasus Pengeroyokan Pelajar Hingga Kunci Motor Menancap Dikepala Naik Penyidikan Polres Kerinci

Laporan Sungai Penuh – Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Kerinci menggelar perkara hasil penyelidikan terkait dugaan tindak pidana kekerasan terhadap anak, menyusul laporan polisi Nomor: LP/B/–/X/2025/SPKT/POLRES KERINCI yang diterima pada tanggal 15 Oktober 2025. Gelar perkara ini berlangsung pada Senin (20/10/2025) di Mapolres Kerinci.

Acara gelar perkara dimulai sekitar pukul 11.00 WIB dan dipimpin langsung oleh penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Kerinci. Dalam kegiatan tersebut, penyidik menelaah seluruh bukti yang telah dikumpulkan selama proses penyelidikan, termasuk keterangan saksi, rekaman CCTV, dan dokumen pendukung lainnya.

Hasil gelar perkara menunjukkan bahwa pihak kepolisian telah menemukan cukup alat bukti yang menguatkan dugaan terjadinya tindak pidana kekerasan terhadap anak berinisial MZ (15), seorang pelajar SMA yang berdomisili di Desa Simpang Tiga Rawang, Kecamatan Hamparan Rawang, Kota Sungai Penuh. Dugaan kekerasan tersebut diduga terjadi di area publik Bukit Taman Strawberry, Kota Sungai Penuh, dan melibatkan enam orang pelaku yang masih dalam proses penyelidikan intensif.

Baca Juga : Tiga Rumah Warga Pendung Hilir Hangus Terbakar

Kapolres Kerinci, melalui Kasat Reskrim AKP Aditya Pratama, menegaskan bahwa pihak kepolisian akan menindaklanjuti kasus ini secara serius. “Kami akan memproses kasus ini sesuai dengan hukum yang berlaku. Perlindungan terhadap anak adalah prioritas, dan kami berharap masyarakat memberikan dukungan serta informasi yang akurat untuk mempercepat penanganan kasus ini,” ujarnya.

Sementara itu, keluarga korban mendesak agar pihak kepolisian segera menangkap para pelaku dan menegakkan keadilan. Mereka juga berharap korban mendapatkan pendampingan psikologis untuk memulihkan trauma akibat kejadian tersebut.

Kasus ini menarik perhatian publik karena menunjukkan risiko kekerasan terhadap anak di lingkungan sekitar yang seharusnya aman. Aparat terkait mengimbau sekolah, orang tua, dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan terhadap aktivitas anak-anak di area publik maupun media sosial.

Gelar perkara ini menjadi salah satu langkah awal yang penting sebelum penyidik memutuskan status hukum para tersangka. Polisi memastikan bahwa seluruh proses penyelidikan akan transparan, akuntabel, dan mengutamakan kepentingan korban.

Indosat

No More Posts Available.

No more pages to load.