Lama Ditinggal Suami, Emak-Emak di Sungai Penuh Gantung Diri

oleh -159 Dilihat
oleh

Ibu Rumah Tangga di Sungai Penuh Ditemukan Tewas Gantung Diri, Diduga Depresi karena Masalah Keluarga

Lama Ditinggal Suami, Emak-Emak di Sungai Penuh Gantung Diri

Laporan Sungai Penuh Warga Desa Lawang Agung, Pondok Tinggi, Kota Sungai Penuh, digegerkan dengan penemuan sesosok perempuan tewas gantung diri di sebuah rumah kontrakan pada Selasa (2/11/2021). Korban diketahui bernama Yulizar alias Endang (39), seorang ibu rumah tangga yang sudah cukup lama tinggal di kawasan tersebut.

Peristiwa tragis ini pertama kali diketahui oleh warga sekitar yang mencium bau menyengat dari dalam rumah kontrakan korban. Saat didobrak, warga mendapati Yulizar dalam kondisi tergantung dan sudah tidak bernyawa. Temuan ini kemudian langsung dilaporkan ke pihak kepolisian.

Kasat Reskrim Polres Kerinci, Iptu Edi Mardi Siswoyo, membenarkan kejadian tersebut. Tim Inafis dan Unit Identifikasi Satreskrim Polres Kerinci segera mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan penyelidikan awal.

“Kami tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Kondisinya sudah membusuk, sehingga tidak terlihat adanya lebam atau luka. Dari hasil pemeriksaan awal, diperkirakan korban sudah meninggal dunia sekitar lima hingga enam hari sebelum ditemukan,” ujar Iptu Edi Mardi.

Baca Juga : Puluhan Desa di Kerinci dan Sungai Penuh Belum Cairkan Dana Desa Tahap II

Berdasarkan keterangan saksi dan pihak keluarga, korban diketahui sedang mengalami masalah keluarga yang cukup berat. Ia disebut telah pisah ranjang dengan suaminya sejak beberapa waktu lalu. Sang suami diketahui tidak lagi tinggal bersama dan jarang pulang ke rumah, yang diduga menjadi pemicu tekanan mental korban.

“YZ sedang ada masalah dengan suaminya. Sudah cukup lama suaminya tidak pulang. Hal ini diduga menjadi faktor penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya,” tambah Edi Mardi.

Setelah dilakukan olah TKP, pihak kepolisian tidak melakukan autopsi karena keluarga korban menolak dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah. Jenazah kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan secara layak.

Peristiwa ini menambah daftar kasus bunuh diri di wilayah Sungai Penuh akibat tekanan psikologis dan persoalan keluarga. Aparat kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih peka terhadap kondisi sosial dan kesehatan mental lingkungan sekitar.

“Jika ada anggota keluarga atau kerabat yang menunjukkan tanda-tanda tekanan batin, jangan dibiarkan sendirian. Dukungan keluarga dan lingkungan sangat penting untuk mencegah tindakan fatal,” tutur Edi Mardi.

Kasus ini juga menjadi perhatian masyarakat sekitar. Banyak warga mengaku tidak menyangka korban akan melakukan tindakan ekstrem tersebut, karena selama ini korban dikenal cukup tertutup namun ramah kepada tetangga.

Indosat

No More Posts Available.

No more pages to load.