Skandal Dugaan Penghinaan Anggota DPRD Sungai Penuh Jadi Sorotan Publik

Laporan Sungai Penuh – Sebuah video yang menampilkan seorang anggota DPRD Kota Sungai Penuh memaki seorang tukang dengan sebutan nama binatang di Pasar Beringin mendadak viral. Insiden ini memicu reaksi keras dari masyarakat sekaligus menimbulkan konsekuensi internal bagi anggota dewan bersangkutan.
Partai Golkar Kota Sungai Penuh, melalui Ketua Fikar Azami, bertindak cepat menanggapi skandal tersebut. Setelah memintai keterangan pada 20 Oktober 2025, anggota DPRD yang terlibat diberikan Surat Peringatan sesuai AD/ART dan peraturan organisasi partai. “Mulai 21 Oktober, melalui fraksi yang bersangkutan, kami sudah menonaktifkan jabatannya sebagai Ketua Komisi II,” jelas Fikar, Rabu (22/10). Langkah ini diambil sebagai bagian dari sanksi internal untuk menegakkan disiplin dan menjaga citra institusi DPRD.
Sementara itu, Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Sungai Penuh juga mulai melakukan penyelidikan. Ketua BK, Aspar Nasir, menyatakan meskipun belum ada laporan resmi dari masyarakat atau pihak yang merasa tersinggung, BK tetap menindaklanjuti kasus viral tersebut. “Kami sudah memanggil dua saksi, yaitu Agus Kabid Aset Kota Sungai Penuh dan Safrizal, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, untuk memberikan keterangan terkait insiden,” ujarnya.
Aspar menegaskan pihaknya akan segera memanggil anggota DPRD yang bersangkutan, inisial F, untuk dimintai klarifikasi. Setelah itu, BK akan mempertimbangkan pemanggilan pihak lain jika diperlukan. “Keputusan kami akan didasarkan pada kronologis kejadian dan bukti yang ada. Hasil pemanggilan nantinya akan diserahkan kepada Ketua DPRD Kota Sungai Penuh sebagai bahan pertimbangan,” tambahnya.
Kasus ini mendapat perhatian luas dari masyarakat. Aktivis Sungai Penuh, Fadil M, menyayangkan tindakan anggota DPRD yang dinilai telah melukai perasaan warga. “Kami berharap Dewan Kehormatan DPRD Kota Sungai Penuh bisa memberikan sanksi yang adil, transparan, dan tidak merugikan masyarakat. Kejadian seperti ini seharusnya menjadi pelajaran bagi seluruh anggota dewan untuk menjaga sikap dan etika,” ujar Fadil.
Selain itu, sejumlah pedagang dan warga Pasar Beringin juga menyampaikan kekecewaan mereka terhadap tindakan anggota DPRD tersebut. Mereka berharap ada pengawasan internal yang lebih ketat di DPRD agar kasus serupa tidak terulang di masa mendatang.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa sikap dan ucapan pejabat publik memiliki dampak luas terhadap masyarakat. BK DPRD dan Partai Golkar menegaskan komitmennya untuk menegakkan disiplin dan etika politik, sekaligus menjaga kepercayaan publik terhadap lembaga legislatif di Kota Sungai Penuh.





